Dalam tenis, footwork (kerja kaki) sering dianggap sebagai fondasi yang membedakan pemain amatir dan profesional. Sekalipun seorang pemain memiliki teknik pukulan yang sempurna, tanpa footwork yang cepat dan efisien, ia akan kesulitan mencapai bola tepat waktu untuk memukul dengan kekuatan penuh. Footwork Tenis bukanlah sekadar berlari; ini adalah tentang serangkaian langkah kecil dan cepat yang memposisikan tubuh secara ideal. Footwork Tenis yang mahir memungkinkan pemain untuk menguasai seluruh lapangan, beralih dari bertahan menjadi menyerang dalam sekejap. Menguasai Footwork Tenis secara disiplin adalah kunci untuk menghasilkan pukulan yang konsisten.
Footwork yang efektif dalam tenis dapat diuraikan melalui tiga gerakan kunci:
- Split Step (Langkah Pemisah): Ini adalah gerakan paling fundamental. Split step adalah lompatan kecil dan cepat yang dilakukan tepat saat lawan memukul bola. Pendaratan yang seimbang ini mempersiapkan otot kaki untuk bergerak ke segala arah secara eksplosif. Pelatih profesional menyarankan split step harus dilakukan dengan irama, dilakukan setiap kali bola melewati net.
- Adjustment Steps (Langkah Penyesuaian): Setelah split step, pemain harus menggunakan langkah-langkah kecil dan cepat (shuffle steps atau crossover steps) untuk menempatkan diri tepat di belakang bola. Langkah-langkah ini, yang sering disebut “langkah penari balet”, memastikan bahwa bola dipukul di strike zone yang optimal, yaitu antara pinggul dan bahu. Kesalahan footwork sering terjadi karena pemain mencoba menjangkau bola dengan satu langkah besar, yang merusak keseimbangan tubuh.
- Recovery Steps (Langkah Pemulihan): Segera setelah memukul bola, pemain harus segera menggunakan recovery steps (langkah mundur cepat) untuk kembali ke posisi tengah (center mark) yang merupakan posisi netral terbaik. Pemulihan yang cepat memastikan pemain siap menghadapi serangan balik lawan.
Untuk meningkatkan Footwork Tenis, latihan kelincahan (agility) harus menjadi bagian rutin. Latihan menggunakan tangga kelincahan (agility ladder), kerucut (cone drills), dan tali lompat (skipping rope) terbukti sangat efektif. Sebuah program pelatihan yang diterapkan pada atlet junior di Akademi Tenis Nasional pada kuartal ketiga 2024 menunjukkan bahwa pemain yang konsisten berlatih cone drills (seperti Figure-8 Run dan T-Drill) selama 30 menit per sesi, tiga kali seminggu, mengalami peningkatan kecepatan lateral (samping) rata-rata 18% dalam waktu dua bulan. Footwork yang kuat memungkinkan pemain untuk memukul bola dalam posisi yang stabil, bahkan setelah berlari jarak jauh.